Kaops Damai Cartenz Pimpin Upacara Pembukaan Latihan Operasi Damai Cartenz 2025

Papua – Guna menjaga Kamtibmas yang aman dan kondusif dari ancaman gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, Satgas Operasi Damai Cartenz berlanjut di Tahun 2025.

Menyikapi hal tersebut, Kaops Damai Cartenz 2024 Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramdhani, S.Sos., S.I.K., M.H secara langsung memimpin Upacara Pembukaan Latihan Pra Operasi Damai Cartenz 2025 di halaman Mako Brimob Polda Papua.

Dikesempatan itu, Kaops Damai Cartenz Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani menyampaikan kepada Personel yang terlibat dalam persiapan Latihan untuk bergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2025 agar menyiapkan diri mulai dari sekarang.

“Saya berharap rekan-rekan sekalian sudah mempersiapkan diri sebelum nantinya melaksanakan tugas di Lapangan,” ucapnya.

Lanjut, ia mengatakan bahwa daerah Operasi yang nanti ditempati oleh rekan-rekan mempunyai kerawanan situasi dan kondisi yang berbeda-beda khusunya di Yahukimo.

“Utuk itu saya berharap rekan-rekan dalam melakukan latihan ini agar serius dan fokus,” harapnya.

Selain itu, ditambahkan terkait dengan mental personel sendiri agar tidak down. “Mental rekan-rekan akan menunjang daya tubuh rekan-rekan nantinya dalam melaksanakan tugas di daerah Operasi,” terang Faizal.

Diakhir, ia juga menerangkan kepada personel yang mengikuti Latihan Pra Operasi Damai Cartenz 2025 bahwa dalam pelaksanaan tugas dilapangan agar nantinya selalu berkoordinasi dengan Persoel Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz dalam setiap pergerakan pasukan ataupun memantau pergerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tersebut.

Di lokasi berbeda, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 Kombes Pol. Bayu Suseno, S.H., S.I.K., M.M., M.H menegaskan bahwa Operasi Damai Cartenz di Wilayah Papua akan berlanjut di Tahun 2025 dengan menambah beberapa titik daerah Operasi yang sebelumnya berada di 9 (Sembilan) Daerah.

“Dengan penambahan daerah Operasi tersebut diharapkan dapat meminimalisir pergerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari gangguan atau ancaman bagi Masyarakat di Tanah Papua,” pungkas Bayu.(rd)