Papua – Sejumlah pemuda Papua menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan keji yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Tanah Papua. Mereka menilai aksi KKB yang menewaskan perempuan dan guru merupakan tindakan biadab yang tidak mencerminkan nilai kemanusiaan maupun adat Papua.
Dalam pernyataannya, para pemuda yang dipimpin Absalom Yerisetouw menegaskan bahwa KKB telah kehilangan rasa kemanusiaan.
“Mereka bukan pejuang, tapi pembunuh rakyat sendiri. Guru dan perempuan adalah simbol kehidupan, tapi justru mereka yang menjadi korban,” tegas salah satu tokoh muda Papua.
Para pemuda juga menyebut bahwa KKB tidak layak disebut pejuang karena tindakannya justru menebar ketakutan dan merusak masa depan generasi muda Papua.
“KKB adalah pecundang. Mereka hanya berani menyerang rakyat kecil dan aparat yang menjaga keamanan, tetapi tidak pernah berani membangun Papua. Pecundang sejati adalah mereka yang menghancurkan bangsanya sendiri,” ungkapnya.
Lebih lanjut, para pemuda menilai bahwa kelompok tersebut tidak memahami nilai-nilai luhur adat dan budaya Papua.
“Adat Papua mengajarkan kasih, kedamaian, dan saling menghormati. Tapi KKB justru menodai nilai-nilai itu dengan darah dan kebencian. Siapa pun yang menumpahkan darah, bukan bagian dari adat Papua sejati,” ujar salah satu perwakilan pemuda.
Mereka juga menegaskan bahwa tindakan kekerasan KKB telah merusak citra budaya Papua di mata dunia.
“Budaya Papua itu indah — penuh kasih, tarian, musik, dan persaudaraan. Tapi KKB merusaknya dengan teror. Kami tidak ingin dunia melihat Papua sebagai tanah yang menakutkan. Kami ingin dunia tahu bahwa Papua adalah tanah damai,” katanya.
Para pemuda Papua menyerukan kepada seluruh masyarakat, terutama generasi muda, untuk tidak terpengaruh oleh propaganda KKB dan tetap menjaga persatuan serta kedamaian di Tanah Papua.
“Mari kita jaga Papua. Kita rawat budaya damai, bukan budaya kekerasan. KKB bukan masa depan Papua — kitalah yang akan menentukan wajah Papua yang damai dan sejahtera,” tutup pernyataan itu.(rd)